![]() |
Beberapa Hormon Yang Mempengaruhi Berat Badan |
Beberapa Hormon Yang Mempengaruhi Berat Badan
Tips Orang Sehat - Bagi orang yang ingin mengontrol berat badan, biasanya mereka akan mulai membatasi asupan makanan apa saja yang akan masuk kedalam tubuh dan berolahraga. Namun berat badan tidak hanya dipengaruhi oleh makanan atau seberapa banyak telah melakukan olahraga. Tetapi hormon juga sangat mempengaruhi berat badan.
Jika berat badan naik levih cepat biasanya akan membuat beberapa orang frustasi dan mulai melakukan olehagra lebih banyak. Sebaliknya, jika berat badan turun maka sebagian besar orang mulai berpikir bahwa mereka sudah mengkonsumsi makanan yang tepat. Tetapi sebenarnya naik-turunnya berat badan tidak semudah itu.
Fluktuasi berat badan biasanya dipengaruhi oleh tidak seimbangnya hormon. Penyebab yang mungkin bagi sebagian orang kurang penting. Menurut penelitian yang telah dilakukan, hormon bisa mempengaruhi makan dan dapat menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak atau lebih sedikit lemak tergantung keseimbangannya.
Banyak hormon yang mempengaruhi berat badan. Untuk mengetahui apakah hormon sudah seimbang, maka dapat berkonsultasi kepada dokter. Lalu apa saja hormon yang mempehagruhi berat badan ini? Berikut Tips Orang Sehat akan membahasnya.
KiosCasino Agen SportBook, SlotGame, LiveCasino Terbesar
1. Insulin
Insulin merupakan hormon penyimpan utama dalam tubuh dan diproduksi oleh pankreas. Pada individu yang sehat, insulin meningkatkan penyimpangan glukosa di otot, hati, dan sel-sel untuk digantikan nnti. Normalnya tubuh mengeluarkan insulin dalam jumlah kecil sepanjang hari dan dalam jumlah yang lebih besar setelah makan.
Namun satu kodnisi yaitu resistensi insulin. Resistensi insulin adalah kondisi yang cukup umum yang menyebabkan sel-sel berhenti merespons insulin. Kodnisi ini menyebabkan gula darah tinggi karena insulin tidak dapat memindahkan glukosa ke dalam sel tubuh. Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan obesitas.
2. Leptin
Leptin merupakan hormon yang dibuat oleh sel lemak. Hormin ini berfungsi untuk mengontrol nafsu makan dan memberi tahu ke otak tubuh sudah kenyang. Namun orang yang mengalami obesitas menghadapi resistensi leptin.
Hal ini berarti pesan bahwa tubuh sudah kenyang tidak sampai ke otak. Sehingga leptin diproduksi dalam jumlah banyak dan membuat seseorang makan secara berlebihan.
3. Estrogen
Estrogen hormon seks yang bertanggung jawab untuk mengatur sistem reproduksi wanita, serta sistem kekebalan, kerangka dan pembuluh darah. Tingkat hormon ini berubah selama tahap kehidupan seperti kehamilan, menyusui, dan menopause serta sepanjang siklus menstruasi.
Tingkat estrogen yang tinggi sering terlihat pada orang dengan obesitas dan dikatikan dengan peningkatan resiko kanker tertentu dan penyakit kronis lainnya. Sebaliknya jika tingkat estrogen rendah maka dapat mempengaruhi berat badan dan lemak tubuh.
4. Kortisol
Kotisol dikenal sebagai hormon stres dan diproduksi oleh kelenjar adrenal. Selama masa stres, hormon ini memicu peningkaan denyut jantung dan tingkat energi. Meski penting bagi tubuh anda untuk melepaskan kortisol dalam situasi berbahaya, kadar tinggi yang konis bisa menyebabkan banyak masalah keehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes, tingkat energi rendah, tekanan darah tinggi, gangguan tidur, dan penambahan berat badan.
5. Ghrelin
Ghrelin merupakan hormon yang kebalikan dari leptin, ghrelin adalah hormon lapar yang mengirimkan pesan ke hipotalamus dan menunjukkan bahwa perut anda kosong dan membutuhkan makanan. Fungsi utamanya adalah untuk meningkatkan nafsu makan.
Biasanya, kadar ghrelin tertinggi sebelum makan dan terendah setelah makan. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan obesitas memiliki kadar ghrelin yang rendah tetapi lebih sensitif terhadap efeknya. Sensitivitas ini dapat menyebabkan makan berlebihan.
Untuk mengatasi ketidakseimbangan hormin, perubahan gaya hidup yang kurang sehat bisa dilakukan. Misalnya mulai mendapatkan jam tidur yang cukup, emngkonsumsi makanan sehat yang dapat meningkatkan keseimbangan hormin seperti asam lemak sehat yang dapat meningkatkan keseimbangan hormon seperti asam lemak omega-3 dan tetap berolahraga rutin setidaknya 15-30 menit dalam sehari.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.