LiveChat

Sabtu, 30 Juni 2018

Beberapa Peristiwa Langka Di Gunung Berapi

Beberapa Peristiwa Langka Di Gunung Berapi

Beberapa Peristiwa Langka Di Gunung Berapi

Gunung berapi pada dasarnya merupajkan tempat yang sangat menakjubkan dan menyuguhkan pemandangan menawan didataran tinggi yang membuat mata kita seakan terhipnotis menatap keindahannya.

Saat ini gunung berapi merupajan gunung yang memiliki fitur geologi paling kuat di duniam mengapa bisa demikian? Karena beberapa kali kejadiannya letusan gunung berapi bisa membuat susunan peta menjadi berubag mulai dari terpisahnya pulau, hingga munculnya danau vulkanik.

Dan sering kali penemuan-penemuan disekitar gunung berapi bisa mengungkap misteri kuno ataupun membuat peristiwa langka. Peristiwa langka apa saja? Yuk mari kita bahas beberapa diantarnya di bawah ini.

1. Menjadi Gambaran Pemanasan Global Dari Burung Tingmiatornis Arctica
Seekor burung berukuran besar yang memiliki habitat di dekat perairan bernama Tingmiatornis arctica, Arktik Kanada pada 90 juta tahun yang lalu fosilnya ditemukan pada tahun 2016 dengan catatan bahwa secara terstruktur fosil, habitat burung ini adalah tanah vulkanis luas yang ditinggali oleh Dinosaurus dan reptil lain. Ditemukannya fosil burung ini justru mengubah pandangan para ilmuwan mengenai pemanasan global.

Pemanasan global diperkirakan muncul sekitar 93,0 hingga 98,8 juta tahun yang lalu. Awalnya para ilmuwan menyebut area arktik adalah area yang tidak terpapar pemanasan global karena cuaca, yang disebabkan di tiap musim dingin, area tersebut akan selalu memprodiksi es.

Dengan ditemukannya fosil burung ini di daerah tersebut, pemanasan global yang tidak berpengaruh ke daerah Arktik tentu menjadi tidak masuk akal. Diperkirakan karena pemanasan global yang disebabkan letusan gunung berapi masif dan menyebabkan efek rumah kaca, burung ini bepindah ke Arktik dan tetap bisa mencari makan di perairannya yang meleleh terpapar pemanasan global.

Hal ini juga memberi gambaran bahwa nantinya daerah-daerah kutub yang kini masih melimpah dengan es, akan terpapar dampak dari pemanasan global.

2. Cincin Raksasa
Disebuah taman nasiolan di Afrika selatan yang bernama Taman Nasional Pilanesberg terpar sebuah cincin raksasa yang terlihat dan terbentuk dari gunung-gungung dan lembah. Bentuknya yang bulat sangat menarik untuk dilihat dari angkasa. Namun alih-alih merupakan gunung dan lembah, ini merupakan retakan gunung berapi kuno yang berkali-kali meletus.

Berbekal sebuah Citra satelit dari NASA, para ilmuwan memprediksi bagaimana cincin tersbeut lahir dan mati sebagai gunung berapi. Dimualu dari milyaran tahun lalu di mana embrio gunung berpapi mucul atau yang juga sering disebut "hot spot". Hot spot  ini tidak tanggung-tanggung langsung menyemburkan lahar, menerobos kerak dengan kekuatan volume yang sangat besar.

Tidak semua magma tersembu ke luar, dan lebih banyak yang keluar beigtu saja dan langsung mendingin dan mengeras. MAgma ini keluar dan menyebar ke retakan yang bentuknya bulat dan membuat bentuk. Oleh para ilmuwan ini disebut dengantanggul cincin.

Hal ini berulang terus dalam berjuta-juta tahun lamanya. Tiap letusan menambah cincin baru di bawah tanah. Akhirnya gunung berapi Pilanesberg tidak aktif lagi setelah pergeseran lempeng benua dan menjauhkannya dari cincin api.

3. Ditemukannya Fosil Hutan
Ditahun 2012 lalu, para ilmuwan menemukan sebuah fosil hutan disebuah tempat di provinsi Mongolia Dalam di China Utara. Hutan ini menjadi semacam fosil karena pada 300 juta tahun yang lalu terdapat letusan gunung berapi yang abunya menutup hutan tersebut dan seoakan membekukannya. Abu vulkanik menutup hutan tersbeut hingga lebih dari satu meter.

Disaat itu, bumi tidak memiliki benua, hanya ada satu benua besar yang dikenal sebagai Pangea. Meski dalam waktu tersebut sudah banyak yang terjdi dan terkuburnya hutan sudah terjdi membuat para ilmuwan bisa menganalisa ekosistem hutan era permian. Tanaman lain seperti pepohonan yang tinggi disebut telah runtuh ketika gunung meletus dan tertutup oleh abu.

Hasil dari penelitian ini berupa ditemukannya tanaman setinggi 25 meter dnegan genus genus Sigillaria dan Cordaites yang membentuk kanopi hutan tersebut. Di bawahnya terdapat kanopi sekunder dari berbagai tanaman pakis dan paling bawah ada berbagai tanaman dari jenis pakis haji dan ordo Noeggerathiales. Noeggerathiales, Sigilliaria dan Cordaites kesemuanya telah punah.

 4. Letusan Toba Yang Disebabkan Manusia Kurang Bhineka
Pada 73.000 tahun yang lalu, manusia merupakan spesies yang ahmpur punah. Hal ini penyebabnya adalah meninggalnya banyak manusia ketika letusan gunung berapi di sumatra yang pada akhirnya menyebabkan lahirnya Danau Toba. Letusannya sangatlah kuat sehingga menyebabkan sinar matahari tertutup oleh abu vulkanik selama 6 tahun lamanya. Tidak hanya itu temperatur bumi menjadi turun 16 derajat celcius, dan pada akhirnya bumi mengalami zaman es selama 1.800 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.