LiveChat

Senin, 28 Februari 2022

Cara Benar Konsumsi Vitamin D3 1000 IU Harian

Cara Benar Konsumsi Vitamin D3 1000 IU Harian
Cara Benar Konsumsi Vitamin D3 1000 IU Harian

Cara Benar Konsumsi Vitamin D3 1000 IU Harian

Tips Orang Sehat - Kebutuhan vitamin harian merupakan hla yang penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran terutama di masa pandemi COVID-19. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan ini adlaah dengan mengkonsumsi suplemen vitamin.

Ketua perhimpunan Alergi dan Imunologi Indonesia Prof.DR.dr.Idris Rengganis, Sp.PD-KAI, FINASIM mengatakan orang-orang saat ini bisa mengkonsumsi vitamin D3 dosis 1000 IU dan agar tepat konsumsinya maka disarankan memeriksa darah terlebih dahulu.

"Mengkonsumsi vitamin D3 dosis 1000 IU bisa dilakukan, tapi jika mau tepat memang harus cek darah, Jika memnag rendah kita bisa menganjurkan sampai 5000 IU sehari-harinya, apalagi jika ada penyakit," ujar dokter spesialist penyakit dalam konsultan alergi imunologi di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta beberapa waktu lalu.

Prof,Iris menyatakan bahwa vitamin D termasuk satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh ahmpir seluruh organ kita yang memiliki repeptor. Vitamin ini bersifat meregulasi sistem imun serta meningkatkan aktivitas sel imun dalam melawan virus dan bakteri.

KiosCasino Agen SportBook, SlotGame, LiveCasino Terbesar

"Dalam masa pandemi COVID-19, memang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terkait vitamin D," ujar Prof Iris.

Prof.Iris menyarankan konsumsi vitamin D3 pada pagi hari bersama makanan karena laur dalam lemak. Vitamin D3 sudah masuk dalam Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 4 yang disusun oleh 5 organisasi profesi kedokteran dan rilis pada Januari 2022.

Pedmoman yang menjadi rujukan fasilitas pelayanan kesehatan dalam menangani COVID-19 ini menjelaskan vitamin D3 1000 IU - 5000 IU digunakan sebagai terapi pasien dengan seluruh tingkat gejala. Pemberian Vitamin D3 dilakukan selama 14 hari.

Berdasarkan studi terbaru dipublikasikan di Jurnal PLOS ONE, Vitamin D berperan penting dalam mencegah gejala berat pasien COVID-19. Studi ini melibatkan 1176 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah askit pada April 2020 sampai Februari 2021.

Penelitian tersbeut juga mengungkap tingkat mortalitas pasien COVID-19 dengan defisiensi vitamin D berkisar di angka 25.6%. Sedangkan tingkat mortalitas pada pasien COVID-19 dengan kadar vitamin D yang mencukupi jauh lebih rendah, yaitu 2.3 persen.

Untuk menjamin ketersediaan Vitamin D, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) kini telah memperbaharui aturan mereka. Sebelumnya di Indonesia hanya boleh produksi Vitamin D dengan dosis 400 IU, tapi untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan maka dosis diatas 1000 IU sudah bias di produksi.

Presiden Direktur PT Dexa Medica, V Herry Sutanto mengatakan berusaha menjamin ketersediaan dengan memproduksi dan mengedarkan vitamin D3 1000 IU sesuai aturan BPOM.

"Kami berupaya terus mengembangkan kapabilitas dan kapasitas untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi. Melalui komitmen kuat terhadap mutu tersebut, kami ingin memenuhi kebutuhan masyarakat untuk produk kesehatan termasuk produk Vitamin D3," terangnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.